Pajak

<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5452403034867109986" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyw73cS-OXkFunjhS_uKVo1-NPrAkBM3c0NyEGIJjpbfjSHHNvbT-Xja7plKD_Sb53sVvCWMBYFYpvKBprHN39ir_0HaxpXEzGE_GPmBsYXhu_WyIp1Vx6YJcs2lrEFbFJ5QQHLiXKHec/s400/faktur.jpg" style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 298px; height: 281px;" /></a> PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 10/PJ/2010 TENTANG DOKUMEN TERTENTU YANG KEDUDUKANNYA DIPERSAMAKAN DENGAN FAKTUR PAJAK <o:p></o:p> <o:p> </o:p> Dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur pajak berdasarkan Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-10 /PJ/2010 adalah sebagai berikut:<o:p></o:p> 1. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang telah diberikan persetujuan ekspor oleh pejabat yang berwenang dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan dilampiri dengan invoice yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan PEB tersebut;<o:p></o:p> 2. Surat Perintah Penyerahan Barang (SPPB) yang dibuat/dikeluarkan oleh BULOG/DOLOG untuk penyaluran tepung terigu;<o:p></o:p> 3. Paktur Nota Bon Penyerahan (PNBP) yang dibuaVdikeluarkan oleh PERTAMINA untuk penyerahan Bahan Bakar Minyak dan/atau bukan Bahan Bakar Minyak;<o:p></o:p> 4. Tanda pembayaran atau kuitansi untuk penyerahan jasa telekomunikasi;<o:p></o:p> 5. Tiket, tagihan Surat Muatan Udara (Airway Bill, atau Delivery Bill, yang dibuat/dikeluarkan untuk penyerahan jasa angkutan udara dalam negeri;<o:p></o:p> 6. Nota Penjualan Jasa yang dibuat/dikeluarkan untuk penyerahan jasa kepelabuhanan;<o:p></o:p> 7. Tanda pembayaran atau kuitansi listrik;<o:p></o:p> 8. Pemberitahuan Ekspor Jasa Kena Pajak/Barang Kena Pajak Tidak Berwujud yang dilampiri dengan invoice yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Pemberitahuan Ekspor Jasa Kena Pajak/Barang Kena Pajak Tidak Berwujud, untuk ekspor Jasa Kena Pajak/Barang Kena Pajak Tidak Berwujud;<o:p></o:p> 9. Pemberitahuan impor Barang (PIB) dan dilampiri dengan Surat Setoran Pajak, Surat Setoran Pabean, Cukai dan Pajak (SSPCP), dan/atau bukti pungutan pajak oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan PIB tersebut, untuk impor Barang Kena Pajak; dan<o:p></o:p> 10. Surat Setoran Pajak untuk pembayaran Pajak Pertambahan Nilai atas pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud atau Jasa Kena Pajak dan luar Daerah Pabean. <o:p></o:p> <o:p></o:p> Dokumen tertentu sebagaimana dimaksud dalam angka 1 sampai dengan angka 8 paling sedikit harus memuat:<o:p></o:p> 1. Nama, alamat dan NPWP yang melakukan ekspor atau penyerahan;<o:p></o:p> 2. Nama pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak;<o:p></o:p> 3. Jumlah satuan barang apabila ada;<o:p></o:p> 4. Dasar Pengenaan Pajak; dan<o:p></o:p> 5. Jumlah pajak yang terutang kecuali dalam hal ekspor. <o:p></o:p> <o:p></o:p> Dokumen tertentu sebagaimana dimaksud dalam angka 9 dan angka 10 dibuat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. <o:p></o:p>